Jumat, 04 November 2011

Makna Kata


A.    Makna Denotasi dan Konotasi
     Makna donotasi adalah makna yang sebenarnya, baik sebagai kata lepas maupun dalam kalimat.
Contoh : Saya terjatuh dari pohon.
                 Mereka sedang makan nasi.
     Makna konotasi adalah makna yang memerlukan berbagai penafsiran (makna ganda). Dengan kata lain makna konotasi mendukung makna tidak sebenarnya.

B.     Perubahan Makna

Kata-kata dalam bahasa tertentu mengalami perubahan arti.Terdapat enam(6) jenis perubahan arti.
1.      Meluas
Makna kata sekarang lebih luas daripada makna asalnya.
Contoh: petani, peternak, berlayar, ibu, dan sebagainya.
2.      Menyempit/spisialisasi
Makna sekarang lebih sempit daripada makna kata asalnya.
Contoh : pendeta, sarjana, pembantu, dan sebagainya.
3.      Amelioratif
Makna kata sekarang lebih baik daripada makna kata asalnya.
Contoh: wanita
4.      Peyoratif
Makna sekarang lebih jelek daripada makna kata asalnya.
Contoh: perempuan
5.      Sinestesia
Makna kata yang timbul karena tanggapan dua indera yang berbeda.
Contoh: Namanya harum
6.      Asosiasi
Makna kata yang timbul karena persamaan sifat.
Contoh: Hati-hati menghadapi tukang catut di bioskop itu.
              Amplop dan sebagainya

C.     Hubungan Makna
1.      Sinonim adalah kata-kata yang memiliki kesamaan atau kemiripan makna
Contoh: siuman = sadar
              datang = tiba = sampai
2.      Antonim adalah kata-kata yang memiliki makna berlawanan
Contoh: besar – kecil
           atas – bawah
           siang – malam
Antonim dibedakan menjadi:
a.       Antonim kembar              : putra-putri, dewa-dewi, pemuda-pemudi
b.      Antonim gradual             : panjang-pendek, tinggi-rendah, tua-muda                           
c.       Antonim relasional          : suami-istri, guru-murid, penjual-pembeli
d.      Antonim majemuk           : emas-perak, gelang-kalung, pintu-jendela
e.       Antonim hierarkis            : jendral-kopral, kilometer-meter

3.      Polisemi adalah suatu kata yang memiliki makna ganda. Namun demikian, diantara makna  tersebut terdapat hubungan makna.
Contoh: Anak saya sakit. (keturunan)
Ia anak buahku ( bawahan)
Hati-hati, anak tangga itu rapuh. ( bagian tangga yang dinjak)
4.      Hiponim adalah suatu kata yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain. Hubungan makna kata satu dengan yang lain akan menghasilkan kata ( superordinat ( hipernim/ kata umum) dan subordinat ( hiponim/ kata khusus)

Contoh:                                              pakaian ------à superordinat ( hipernim/ umum )
                                                               
                                                          
                                                                                                                                     
           baju                 celana              kaos                 jas                    daster --à subordinat                                                                                                                              ( hiponim/                                                                                                                               khusus )

          

5.      Hipernim adalah suatu kata yang maknanya mencakup makna kata yang lain.
Contoh:                                  bunga ----------------------à hipernim/ umum
                                                
                                              
                                                                                                              
                          melati           mawar             menur                anggrek       hiponim/khusus

6.      Homonim ialah kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda artinya.
Contoh: Bulan ini adikku menikah.
               Malam ini bulan tidak bersinar.

7.      Homofon ialah kata- kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
Contoh: Saya tidak sangsi lagi ….
               Yang melanggar akan mendapat sanksi.
              Dilarang masuk dalam ladang perburuan.
             Kita harus mentaati Undang-Undang Perburuan.

8.      Homograf adalah kata-kata yang  memiliki tulisan sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
Contoh: Ia tidak tahu tentang masalah itu.
              Nenekku suka makan tahu.

Catatan.

            Homonim sering dikacaukan dengan polisemi. Keduanya mempunyai perbedaan seperti sebagai berikut:

No.
Homonim
No.
Polisemi
1.
2.
3.

4.
Berupa dua kata atau lebih
Tidak ada hubungan arti
Dipergunakan secara denotatif

Contoh:
Bisa ular bisa mengakibatkan kematian
1.
2.
3.

4.
Berasal dari satu kata
Ada hubungan arti
Dipergunakan secara konotatif kecuali kata induknya.
Contoh:
Kepala kantor itu sedang sakit kepala




Tidak ada komentar:

Posting Komentar